GUGUS PELINDUNG
Pengertian Sintesa Organik
Senyawa organik pada umumnya dihasilkan oleh organisme hidup (makhluk
hidup). Dalam tubuh makhluk hidup senyawa organik disintesa melalui proses
biosintesa dan dikatalisis oleh biokatalis yang disebut enzim yang sangat
spesifik. Biosintesa lebih dikenal dengan nama metabolisme dengan proses in
vivo, sehingga produk sintesanya dikenal dengan nama metabolit. Ada dua
jenis hasil metabolisme yaitu metabolit primer yang fungsinya jelas (Biokimia)
dan metabolit sekunder yang fungsinya belum jelas pada makhluk hidup (senyawa
hasil alam =natural product)
Kandungan senyawa organik khususnya metabolit sekunder dalam makhluk hidup
pada umumnya relatif rendah padahal kebutuhan akan senyawa-senyawa organik
untuk berbagai kepentingan terus meningkat, sehingga ahli kimia organik
berusaha mensintesa senyawa yang sama, mirip atau berfungsi mirip di
laboratorium (in vitro). Meniru proses in vivo di laboratorium (in
vitro) tentu sangat sulit sehingga prosesnya lebih tepat bila disebut sebagai
proses semi sintetik. Proses semi sintetik mencakup transformasi metabolit
primer dan sekunder menjadi senyawa lain yang lebih bermanfaat.
Di laboratorium kimia organik tentu saja ahli kimia organik sintetik sangat
intens melakukan penelitian semisintetik. Demikian juga halnya ahli kimia
indutri telah banyak menghasilkan produk sintetik seperti berbagai surfaktan,
pupuk kimia, bahan-bahan farmasi, polimer (aneka plastik), zat warna,
pestisida, bahan pewangi dan parfum, deterjen dan berbagai bahan desinfektan
dan lain-lain.
Berbagai cara telah dilakukan oleh para ahli agar sintesa senyawa organik
semakin maksimal dan semakin banyak jenis senyawa organik yang dihasilkan
melalui proses sintetik.
Pedoman yang sangat penting untuk mencipta suatu sintesis dengan pendekatan
diskoneksi adalah dua hal sebagai berikut :
1. Analisis
a.
Mengenal gugus fungsional dan molekul target (MT)
b.
Melakukan diskoneksi dengan metode yang berhubungan
dengan reaksi-reaksi yang mungkin
c.
Memastikan bahwa reagen pereaksi hasil pemutusan
(sinton) tersedia sebagai starting material
2. Sintesis
a.
Membuat rencana berdasarkan analisis starting material
dan konsisi sintesis
b.
Bila tidak berhasil dalam sintesa dilakukan pengkajian
ulang analisis.
Dengan demikian hal yang mutlak harus dipahami agar sukses dalam melakukan
sintesis dengan pendekatan diskoneksi adalah memahami reaksi-reaksi senyawa
organik maupun jenis-jenisnya serta mekanisme-mekanismenya.
Pendekatan
Diskoneksi Beberapa Golongan Senyawa Organik
a. Senyawa aromatic
Reaksi terhadao senyawa aromatik khususnya derivat benzena adalah
substitusi elektrofilik, sehingga analisis didasarkan pada reaksi tersebut.
b. Senyawa Organo Halida
Terdapat dua macam senyawa organo halida yaitu organo halida aromatik
(Ar-X) dan halida alifatik (R-X). Untuk halida aromatik, melalui halogenasi
(X2) yang umumnya adalah Cl2 dan Br2 dengan katalis AlX3 atau FeX3. Sedangkan
untuk halida alifatik reaksi sintesanya lazim melalui reaksi substitusi
nukleofilik. Walapun halida adalah merupakan nukleofil yang relatif lemah namun
dengan penggunaan katalis akan dapat mengganti gugus (-OH) dari suatu alkohol.
Reaktivitas alkohol adalah : tersier > sekunder > primer. Katalis yang
biasa digunakan adalah asam yang akan memprotonasi gugus (-OH), menjadi H2O+
yang merupakan suatu gugus pergi yang sangat baik
c. Senyawa alcohol
Alkohol lazin disintesa dengan mereaksikan senyawa karbonil dengan pereaksi
Grignard (R-MgX) dengan reaksi umum sebagai berikut:
1.
Formaldehida + R-MgX Alkohol 1
2.
Aldehid + R-MgX Alkohol 2
3.
Keton + R-MgX Alkohol 3
Untuk alkohol 1 maka gugus samping (-R) dari alkohol tergantung dari
pereaksi Grignard, sedangkan untuk alkohol 2 dan 3 tergantung pada pereaksi
serta aldehid dan ketonnya
d. Senyawa Eter dan Tioeter (Eter Sulfida)
Golongan eter (R-O-R) dan tioeter (R-S-R) mempunyai struktur yang mirip
karena baik O maupun S berada pada satu golongan pada SPU yaitu golongan VIA.
Sintesa eter paling lazim adalah melalui mekanisme Sn yang dikenal dengan
sintesa Williamson dengan (RO = alkoksi atau PhO = fenoksi) sebagai nukleofil)
e. Senyawa Karbonil
Senyawa karbonil adalah merupakan turunan atau derivat asam karboksilat
melalui jalur sintesa melalui pendekatan diskoneksi.
f. Senyawa alkena
Sintesa alkena adalah melalui jalur eliminasi dan yang umum adalah
eliminasi air dari suatu alkohol (dehidrasi) atau dehidrogenasi (eliminasi HX).
Sesuai dengan Hukum Sayitzev maka alkena yang banyak substituennya akan lebih
muda terbentuk (stabilitas termodinamika)
Kemoselektivitas
dan Gugus Pelindung
Reaksi kemoselektif artinya bahwa pereaksi hanya bereaksi dengan gugus
fungsional yang dikehendaki (tertentu) atau hanya bereaksi sampai pada tahapan
tertentu atau menghasilkan suatu produk dengan stereokimia tertentu
(stereoselektif).
Pada prakteknya kemoselektivitas ini dilakukan dengan cara melindungi gugus
yang tidak dikehendaki untuk berekasi dengan suatu gugus pelindung (protecting
group). Pada akhir reaksi gugus pelindung dilepaskan dengan suatu pereaksi
tertentu.
Gugus Pelindung
Gugus pelindung
adalah gugus fungsi yang digunakan untuk melindungi gugus tertentu supaya tidak
turut bereaksi dengan pereaksi atau pelarut selama proses sintesis. Deproteksi
adalah penghilangan atau reduksi gugus pelindung menjadi gugus fungsi awal yang
dilindungi.
Syarat
pemilihan gugus pelindung :
1. Mudah dimasukkan
dan dihilangkan
2.
Tahan terhadap reagen yag akan menyerang gugus
fungsional yang tidak terlindungi
3.
Stabil dan hanya akan bereaksi dnegan pereaksi khusus
untuk mengembalikan gugus fungsi aslinya
4. Gugus pelindung
seharusnya tidak mengganggu reaksi yang dilakukan sebelum dihapus
Penghilangan
gugus pelindung dapat terjadi karena :
1.
Solvolisis dasar penguraian oleh pelarut.
(hidrolisis dan alkoholisis)
2.
Hidrogenolisis
3.
Logam berat
4.
Ion fluoride
5.
Fotolitik
6.
Asam/basa
7.
Elektrolisis
8.
Eliminasi reduktif
9.
β-eliminasi
10. Oksidasi
11. Substitusi
nukleofilik
12. Katalisis logam
transisi
13. Enzim
Misalnya, dalam konversi etil 5-okso-hexanoat (1.76)
menjadi 6-hidroksi-2-hexanon (1.77), diperlukan untuk memblokir gugus keton
pertama dan kemudian gugus ester berkurang dengan LiAlH4. Gugus keton
dilindungi sebagai asetal karena gugus asetal tidak bereaksi dengan reduktor
LiAlH4. Pada tahap akhir gugus asetal dihilangkan dengan pnambahan asam.
Keseluruhan skema transformasi ini diberikan dalam Skema 1.17.
Alkil eter dan alkoksialkil
Eter tetrahidropiranil yang stabil untuk basis dan
perlindungan akan dihapus oleh asam-katalis hidrolisis. Misalnya, geraniol
(1.60) dilindungi sebagai geraniol tetrahidropiranil eter (1.80) di hadapan
piridinium p-toluenesulfonate (PPTs) reagen. Ini adalah eter dibelah dengan
PPTs di ethanol 39 hangat (Skema 1.19).
Eter silil
Alkohol bereaksi cepat dengan trialkilsilil klorida
(R3SiCl) untuk memberikan trialkilsilil ethers59 (ROSiR3) dengan adanya
basis amina seperti trietilamina, piridin,
imidazole atau 2,6-lutidine (Tabel 1.2).
Tidak seperti 3-alkil halida, klorida trialkilsilil (R3SiCl) menjalani
substitusi nukleofilik dengan mekanisme yang mirip dengan SN2 tersebut. Anion
enolat yang diperoleh dari alkohol bereaksi dengan klorida trialkilsilil
(R3SiCl), menghasilkan eter trialkilsilil (R3SiOR) oleh substitusi pada
oksigen. Kekuatan luar biasa dari Si-O obligasi dikombinasi lagi C-Si panjang ikatan (Crowding kurang
sterik) berfungsi untuk menstabilkan transisi seperti yang ditunjukkan dalam
Skema 1,28.
Gugus pelindung diol secara umum
Diol (1,2 dan 1,3) secara umum melindungi O,O-asetal
dan ketal. Asetal adalah senyawa dengan struktur umum RR1 C (OR2) (OR3), dimana
R dan R1 mungkin adalah H (tapi tidak diperlukan), tetapi R2 dan R3≠ H. Ketal
adalah bagian dari asetal dimana baik R maupun R1 adalah H.
Gugus pelindung amina secara umum
Gugus pelindung Imida dan amida: Kelompok
ftalimida telah berhasil digunakan untuk melindungi gugus amino. Pembelahan
dari N-alkilftalimida (1,81) mudah dilakukan dengan hidrazin, dalam larutan
panas atau dalam dingin untuk waktu yang lama untuk memberikan 1,82 dan amina.
Basa-katalis hidrolisis N-alkilftalimida 1.81 juga memberikan yang sesuai amina
(Skema 1,32).
Berikut contoh reaksi dari gugus pelindung;
Sintesis alkohol dari ketoester,
Apabila molekul mengandung beberapa gugus fungsional
yang mirip, mungkin perlu dilindungi dengna cara yang berbeda.
Tabel Gugus Pelindung
Gugus
|
Gugus Pelindung
|
Penambahan
|
Penghilangan
|
Ketahanan Gugus Pelindung
|
Pereduksi Gugus Pelindung
|
Aldehid (RCHO)
|
Asetal (RCH(OR’)2)
|
R’OH, H*
|
H*/H2O
|
Nukleofil, basa, reduktor
|
Elektrofil, oksidator
|
Keton
|
Asetal (ketal)
|
H*/H2O
|
Nukleofil, basa, reduktor
|
Elektrofil, oksidator
|
|
Asam (RCOOH)
|
Ester
RCOOMe
RCOOEt
RCOOCH2Ph
RCOOBu-t
RCOOCH2CC3
Anion
RCOO-
|
CH2N2
EtOH/H*
PhCH2OH/H*
H*, t-BuOH/H
Cl3CCH2OH
Basa
|
HO*/H2O
H2, kat atau HBr
H*
Zn.MeOH
Asam
|
Basa lemah, elektrofil
Nukleofil
|
Basa kuat, nukleofil, reduktor
Elektrofil
|
Alkohol (ROH)
|
Eter
ROCH2Ph
Asetal
THP
MEM
Ester
RCOOR’
|
PhCH2Br
Basa
R’COCl
Piridina
|
H2, kat/HBr
H*/H2O
ZnBr2
NH3, MeOH
|
Elektrofil, basa, oksidasi
Basa
Basa
Elektrofil, basa, oksidasi
|
HX(X-nukleofil)
Asam
Asam
Nukleofil
|
Fenol
Ar-OH
|
Eter
ArOMe
Asetal
ArOCH2Ome
|
Me2SO4
K2CO3
MeOCH3Cl
Basa
|
HI, HBr atau BBr3
HOAc, H2O
|
Basa, elektrofil lemah
Basa, elektrofil lemah
|
Serangan oleh elektrofil pada cincin
Serangan oleh elektrofil pada cincin
|
Amina
R-NH2
|
Amida
RNHCOOR’
Uretan
RNHCOOR’
Flalimida
|
R’OCOCl
Kloroformat
R’OCOCl
Anhidrida ftalat
|
HO-/H2O
H+/H2O
R’=CH2Ph
H2, kat/HBr
R’=Bu-t
H+
NH2NH2
|
Elektrofil
Elektrofil
Elektrofil
|
Basa, nukleofil
Basa, nukleofil
|
Tiol
|
HO-/H2O
|
Elektrofil
|
Oksidasi
|
||
RSH
|
AcSR
|
RSH + AcCl +Basa
|
HO-/H2O
|
Elektrofil
|
Oksidasi
|
Sumber :
Sitorus,
Marham. 2008. Kimia Organik Fisik. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Warren, Stuart. 1981. Sintesis Organik Pendekatan
Diskoneksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Warren, Stuart. 1983. Periptaan Sintesis Organik.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
jelaskan bagaimana melindungi gugus fungsional yang mirip dalam suatu senyawa
BalasHapusTrimakasih atas pertanyaanya, Apabila molekul mengandung beberapa gugus fungsional yang mirip, mungkin perlu dilindungi dengan cara yang berbeda, sehingga mereka dapat dihilangkan dengan kondisi yang berbeda-beda.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusApakah bisa dalam mensintesis suatu senyawa digunakan 2 gugus pelindung yang berbeda sekaligus ? mohon dijelaskan
BalasHapusTrimakasih atas pertanyaanya, bisa namun dalam hal ini juga ada 2 gugus fungsional yg akan dilindungi dengan cara yg berbeda sehingga dapat dihilangkan pada kondisi yang berbeda pula.
HapusBagaimana penghilang gugus pelindung dengam enzim?
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapussaya mau bertanya selain asetil apakah masih ada gugus yang lain yang sesuai dengan amina?dan tolong jelaskan. Terimaksih
BalasHapusProteksi gugus amina dapat dilakukan dengan menggunakan[1]:
HapusGugus Karbobenziloksi (Cbz) – dihilangkan dengan hidrogenolisis
Gugus Karbonil p-metoksibenzil (Moz atau MeOZ) – dihilangkan dengan hidrogenolisis, lebih labil dibanding Cbz
Gugus tert-butiloksikarbonil (BOC) (umum digunakan dalam sintesis peptida fase padat) – dihilangkan dengan asam kuat pekat (seperti HCl atau CF3COOH), atau dengan pemanasan hingga >80 °C.[3]
Gugus 9-Fluorenilmetiloksikarbonil (FMOC) (umum digunakan dalam sintesis peptida fase padat) – dihilangkan dengan basa, seperti piperidin[4]
Gugus Asetil (Ac) umum digunakan dalam sintesis oligonukleotida untuk proteksi N4 dalam basa nukleat sitosin dan N6 dalam basa nukleat adenin dan dihilangkan dengan perlakuan dengan basa, lebih sering, dengan amonia berair atau gas atau metilamina. Ac terlalu stabil untuk langsung dihilangkan dari amida alifatik.
Gugus Benzoil (Bz) umum digunakan dalam sintesis oligonukleotida untuk proteksi N4 dalam basa nukleat sitosin dan N6 dalam basa nukleat adenin dan dihilangkan dengan perlakuan dengan basa, lebih sering, dengan amonia berair atau gas atau metilamina. Bz terlalu stabil untuk langsung dihilangkan dari amida alifatik.
Gugus Benzil (Bn) – dihilangkan dengan hidrogenolisis
Gugus Karbamat – dihilangkan dengan asam dan pemanasan sedang.
Gugus p-metoksibenzil (PMB) – dihilangkan dengan hidrogenolisis, lebih labil dibanding benzil
3,4-Dimetoksibenzil (DMPM) – dihilangkan dengan hidrogenolisis, lebih labil dibanding p-metoksibenzil
Gugus p-metoksifenil (PMP) – dihilangkan dengan amonium serium(IV) nitrat (CAN)
Gugus Tosil (Ts) group – dihilangkan dengan asam pekat (HBr, H2SO4) & agen pereduksi kuat (natrium dalam amonia cair atau natrium naftalenida)
Gugus Troc (trikloroetil kloroformat) – dihilangkan dengan penambahan Zn dalam asam asetat
Gugus Sulfonamida lain (Nosil & Nps) – dihilangkan dengan samarium iodida, tributiltin hidrida[5]
Dalam melakukan sintesis itu kan diperlukan suatu pelarut, nah bagaimana kreteria pelarut yang digunakan dalam sintesis?
BalasHapusTidak bereaksi dengan zat padat yang akan direkristalisasi.
Hapus· Zat padatnya harus mempunyai kelarutan terbatas (sebagian) atau relatif tak larut dalam pelarut, pada suhu kamar atau suhu kristalisasi.
· Zat padatnya mempunyai kelarutan yang tinggi (larut baik) dalam suhu didih pelarutnya.
· Titik didih pelarut tidak melebihi titik leleh zat padat yang akan direkristalisasi.
· Zat pengotor yang tak diinginkan harus sangat larut dalam pelarut pada suhu kamar atau tidak larut dalam pelarut panas.
· Pelarut harus cukup volatile (mudah menguap) sehingga mudah untuk dihilangkan setelah zat padat yang diinginkan telah terkristalisasi.
pada saat apa kita dapat menggunakan gugus pelindung pada alkohol?
BalasHapusAlkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol; dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia farmasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi.
HapusMenurut saudara gugus pelindung jenis apa yang dapat secara baik memproteksi gugus amina??
BalasHapusProteksi gugus amina dapat dilakukan dengan menggunakan[1]:
HapusGugus Karbobenziloksi (Cbz) – dihilangkan dengan hidrogenolisis
Gugus Karbonil p-metoksibenzil (Moz atau MeOZ) – dihilangkan dengan hidrogenolisis, lebih labil dibanding Cbz
Gugus tert-butiloksikarbonil (BOC) (umum digunakan dalam sintesis peptida fase padat) – dihilangkan dengan asam kuat pekat (seperti HCl atau CF3COOH), atau dengan pemanasan hingga >80 °C.[3]
Gugus 9-Fluorenilmetiloksikarbonil (FMOC) (umum digunakan dalam sintesis peptida fase padat) – dihilangkan dengan basa, seperti piperidin[4]
Gugus Asetil (Ac) umum digunakan dalam sintesis oligonukleotida untuk proteksi N4 dalam basa nukleat sitosin dan N6 dalam basa nukleat adenin dan dihilangkan dengan perlakuan dengan basa, lebih sering, dengan amonia berair atau gas atau metilamina. Ac terlalu stabil untuk langsung dihilangkan dari amida alifatik.
Gugus Benzoil (Bz) umum digunakan dalam sintesis oligonukleotida untuk proteksi N4 dalam basa nukleat sitosin dan N6 dalam basa nukleat adenin dan dihilangkan dengan perlakuan dengan basa, lebih sering, dengan amonia berair atau gas atau metilamina. Bz terlalu stabil untuk langsung dihilangkan dari amida alifatik.
Gugus Benzil (Bn) – dihilangkan dengan hidrogenolisis
Gugus Karbamat – dihilangkan dengan asam dan pemanasan sedang.
Gugus p-metoksibenzil (PMB) – dihilangkan dengan hidrogenolisis, lebih labil dibanding benzil
3,4-Dimetoksibenzil (DMPM) – dihilangkan dengan hidrogenolisis, lebih labil dibanding p-metoksibenzil
Gugus p-metoksifenil (PMP) – dihilangkan dengan amonium serium(IV) nitrat (CAN)
Gugus Tosil (Ts) group – dihilangkan dengan asam pekat (HBr, H2SO4) & agen pereduksi kuat (natrium dalam amonia cair atau natrium naftalenida)
Gugus Troc (trikloroetil kloroformat) – dihilangkan dengan penambahan Zn dalam asam asetat
Gugus Sulfonamida lain (Nosil & Nps) – dihilangkan dengan samarium iodida, tributiltin hidrida[5]
Hai mba Nevira, saya mau tanya nih kalau kita menggunakan gugus pelindung dengan jumlah yang berlebihan, kira-kira apa yang akan terjadi ya? Mohon dijawab ya
BalasHapusTrimakasih atas pertanyaanya, bisa namun dalam hal ini juga ada 2 gugus fungsional yg akan dilindungi dengan cara yg berbeda sehingga dapat dihilangkan pada kondisi yang berbeda pula.
Hapusterimakasih atas penjelasannya, Menurut saudara gugus pelindung jenis apa yang dapat secara baik memproteksi gugus amina???
BalasHapusProteksi gugus amina dapat dilakukan dengan menggunakan[1]:
HapusGugus Karbobenziloksi (Cbz) – dihilangkan dengan hidrogenolisis
Gugus Karbonil p-metoksibenzil (Moz atau MeOZ) – dihilangkan dengan hidrogenolisis, lebih labil dibanding Cbz
Gugus tert-butiloksikarbonil (BOC) (umum digunakan dalam sintesis peptida fase padat) – dihilangkan dengan asam kuat pekat (seperti HCl atau CF3COOH), atau dengan pemanasan hingga >80 °C.[3]
Gugus 9-Fluorenilmetiloksikarbonil (FMOC) (umum digunakan dalam sintesis peptida fase padat) – dihilangkan dengan basa, seperti piperidin[4]
Gugus Asetil (Ac) umum digunakan dalam sintesis oligonukleotida untuk proteksi N4 dalam basa nukleat sitosin dan N6 dalam basa nukleat adenin dan dihilangkan dengan perlakuan dengan basa, lebih sering, dengan amonia berair atau gas atau metilamina. Ac terlalu stabil untuk langsung dihilangkan dari amida alifatik.
Gugus Benzoil (Bz) umum digunakan dalam sintesis oligonukleotida untuk proteksi N4 dalam basa nukleat sitosin dan N6 dalam basa nukleat adenin dan dihilangkan dengan perlakuan dengan basa, lebih sering, dengan amonia berair atau gas atau metilamina. Bz terlalu stabil untuk langsung dihilangkan dari amida alifatik.
Gugus Benzil (Bn) – dihilangkan dengan hidrogenolisis
Gugus Karbamat – dihilangkan dengan asam dan pemanasan sedang.
Gugus p-metoksibenzil (PMB) – dihilangkan dengan hidrogenolisis, lebih labil dibanding benzil
3,4-Dimetoksibenzil (DMPM) – dihilangkan dengan hidrogenolisis, lebih labil dibanding p-metoksibenzil
Gugus p-metoksifenil (PMP) – dihilangkan dengan amonium serium(IV) nitrat (CAN)
Gugus Tosil (Ts) group – dihilangkan dengan asam pekat (HBr, H2SO4) & agen pereduksi kuat (natrium dalam amonia cair atau natrium naftalenida)
Gugus Troc (trikloroetil kloroformat) – dihilangkan dengan penambahan Zn dalam asam asetat
Gugus Sulfonamida lain (Nosil & Nps) – dihilangkan dengan samarium iodida, tributiltin hidrida[5]
Menurut saudari, bagaimana penghilangan gugus pelindung yang dapat terjadi karena beta-eliminasi?
BalasHapusSebelumnya ada baiknya kita mengetahui dulu apa sih beta eliminasi itu, nah β eliminasi itu adalah terjadinya reaksi eliminasi pada sebuah reaksi kimia dimana atom atau grup yang hilang adalah dari atom yang berdekatan atau terletak disebelahnya langsung atau sering disebut pada posisi β ,dan terbentuk ikatan π , jadi proses penghilangannya itu dengan eliminasi atom yang berdekatan pada posisi beta lalu kemudian membentuk ikatan π
HapusUntuk senyawa amina, gugus pelindung yang paling tepat apa ya?? Mohon penjelasannya
BalasHapusProteksi gugus amina dapat dilakukan dengan menggunakan[1]:
HapusGugus Karbobenziloksi (Cbz) – dihilangkan dengan hidrogenolisis
Gugus Karbonil p-metoksibenzil (Moz atau MeOZ) – dihilangkan dengan hidrogenolisis, lebih labil dibanding Cbz
Gugus tert-butiloksikarbonil (BOC) (umum digunakan dalam sintesis peptida fase padat) – dihilangkan dengan asam kuat pekat (seperti HCl atau CF3COOH), atau dengan pemanasan hingga >80 °C.[3]
Gugus 9-Fluorenilmetiloksikarbonil (FMOC) (umum digunakan dalam sintesis peptida fase padat) – dihilangkan dengan basa, seperti piperidin[4]
Gugus Asetil (Ac) umum digunakan dalam sintesis oligonukleotida untuk proteksi N4 dalam basa nukleat sitosin dan N6 dalam basa nukleat adenin dan dihilangkan dengan perlakuan dengan basa, lebih sering, dengan amonia berair atau gas atau metilamina. Ac terlalu stabil untuk langsung dihilangkan dari amida alifatik.
Gugus Benzoil (Bz) umum digunakan dalam sintesis oligonukleotida untuk proteksi N4 dalam basa nukleat sitosin dan N6 dalam basa nukleat adenin dan dihilangkan dengan perlakuan dengan basa, lebih sering, dengan amonia berair atau gas atau metilamina. Bz terlalu stabil untuk langsung dihilangkan dari amida alifatik.
Gugus Benzil (Bn) – dihilangkan dengan hidrogenolisis
Gugus Karbamat – dihilangkan dengan asam dan pemanasan sedang.
Gugus p-metoksibenzil (PMB) – dihilangkan dengan hidrogenolisis, lebih labil dibanding benzil
3,4-Dimetoksibenzil (DMPM) – dihilangkan dengan hidrogenolisis, lebih labil dibanding p-metoksibenzil
Gugus p-metoksifenil (PMP) – dihilangkan dengan amonium serium(IV) nitrat (CAN)
Gugus Tosil (Ts) group – dihilangkan dengan asam pekat (HBr, H2SO4) & agen pereduksi kuat (natrium dalam amonia cair atau natrium naftalenida)
Gugus Troc (trikloroetil kloroformat) – dihilangkan dengan penambahan Zn dalam asam asetat
Gugus Sulfonamida lain (Nosil & Nps) – dihilangkan dengan samarium iodida, tributiltin hidrida[5]
apa syarat suatu senyawa aehungga dapat digunakan sebagai gugu pelindung?
BalasHapusMudah dimasukkan dan dihilangkan
Hapus2. Tahan terhadap reagen yag akan menyerang gugus fungsional yang tidak terlindungi
3. Stabil dan hanya akan bereaksi dnegan pereaksi khusus untuk mengembalikan gugus fungsi aslinya
4. Gugus pelindung seharusnya tidak mengganggu reaksi yang dilakukan sebelum dihapus
bisakah anda jelaskan tentang hidrogenolisis itu apa ? terima kasih
BalasHapusGugus pelindung amina Gugus Karbobenziloksi (Cbz) – dihilangkan dengan hidrogenolisis, naah hidrogenolisi adalah penghilang gugus pelindung dari suatu reaksi sintesis
HapusBagaimana cara membedakan gugus yang harus di lindungi dan tidak di lindungi ? Terimakasih
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusPenghilangan gugus pelindung kan dapat terjadi karena pengaruh Asam atau basa
BalasHapusnah apakah dalam suatu reaksi dapat langsung menghilangkan gugus pelindung menggunakan asam dan basa? terima kasih
Apa penyebab bisa dikatakn gugus fungsi amina ya?
BalasHapusadakah gugus pelindung untuk gugus amida dan imida?
BalasHapusbagaimana memproteksi gugus alkohol yang terikat pada phenil?
BalasHapusterimakasih